Matram atau Materi Ramadan adalah kegiatan pertemuan guru yang memberi ruang bagi guru untuk saling berbagi keilmuan dengan tema dan topik-topik yang terkait bulan Ramadan. Kegiatan Matram dilakukan selama bulan suci Ramadan 1444 H dengan menambahkan agenda membaca Al-Qur’an bersama sebelum sesi penyampaian tausiyah oleh guru secara bergantian setiap harinya.
MATRAM 1444 Episode 01
Pada kegiatan Matram 1444 Episode 01, tausiyah disampaikan oleh Pak Ahmad Royani Aminullah, S.Pd. (Guru Al-Qur’an dan PAI) dengan isi sebagai berikut:
Jika Ini adalah Ramadan Terakhirku
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini. Salawat serta salam marilah kita junjungkan kepada Baginda besar kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang telah bersusah payah untuk menegakkan agama Islam di muka bumi ini hingga sekarang, Amma ba’du.
Saya ingin menyampaikan bagaimana jika Ramadan ini adalah Ramadan terakhir kita. Ingatlah saudaraku umur kita terbatas, umur kita ada masanya, umur kita tidak ada yang tahu, karena sejatinya umur itu rahasia Allah. Ada orang yang baru berumur 20 tahun atau 10 tahun atau 5 tahun atau bahkan baru lahir sudah dipanggil Allah. Namun ada orang yang masih diberik kesempatan untuk hidup berumur sampai 100 tahun atau 200 tahun seperti orang-orang zaman dulu. Nabi Nuh saja sampai 950 tahun.
Siapa yang bisa menjamin umur kita bisa panjang? Jawabnya tidak ada.
Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Luqman tidaklah seseorang mengetahui kapan ia akan meninggal, maka dari itu hendaklah kita memperkuat iman kita. Kokohkan iman kita agar Ramadan tahun ini menjadi Ramadan paling berarti dalam hidup kita. Gapailah malam Lailatul Qadar jangan sampai malam Lailatul Qadar berlalu begitu saja. Jangan sampai Ramadan tahun ini berlalu begitu saja seperti bulan-bulan sebelumnya.
Ingatlah saudaraku bahwasanya umur itu terbatas sebagaimana pepatah Arab mengatakan , “Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari-hari jika hari-hari engkau berlalu maka berlalu pula hidupmu.”
Jangan sia-siakan Ramadan tahun ini, jadikanlah Ramadan ini adalah Ramadan yang berarti dalam hidup kita.
Tips Selama Ramadan
Berikut ini saya sampaikan beberapa tips agar Ramadan ini menjadi Ramadan yang sangat berarti:
- Pertama, perbanyaklah baca Alquran. Karena dalam membaca Alquran itu tercatat sebagai amal kebaikan yang sangat banyak satu huruf diganjar 10 kebaikan, bayangkan Alif Lam Mim Alif satu huruf lam 1 huruf mim 1 huruf maka itu sudah 30 kebaikan. Jangan disia-siakan apalagi Ramadan adalah bulan dimana amal dilipatgandakan. Jangan kita sia-siakan dengan kita mengerjakan pekerjaan yang tidak berguna, amal yang tidak berguna. Mari kita berpikir sejenak, jika pahala dilipat gandakan, apakah dosa juga dilipat gandakan? ini menjadi sebuah pertanyaan yang sangat misteri sampai hari ini. Ada sebagian ulama yang mengatakan dosa dilipatgandakan ada Sebagian ulama yang mengatakan bahwasanya dosa tetap dihitung satu sedangkan pahala 10 kali lipat.
- Kedua, salat tarawih. Sesibuk apapun kita, apapun kegiatan kita, jangan lewatkan salat tarawih dan salat witir. Kenapa? Karena ibadah yang istimewa ini hanya ada di bulan Ramadan. Ingat saudaraku bahwasanya salat tarawih itu adalah sholat malam yang di mana Nabi mencontohnya kepada kita.
- Ketiga, jika salat wajib, yang laki-laki hendaknya berjamaah di Masjid. Marilah kita ramaikan masjid-masjid kita agar orang Islam ini dipandang sebagai orang yang bergotong-royong yang bekerja sama bukan orang yang Individual.
- Keempat, i’tikaf 10 malam hari terakhir. Ini adalah anjuran paling simpelnya tetapi jika ingin menyempurnakannya silahkan i’tikaf 30 hari jika mampu. Kenapa harus iktikaf 10 hari terakhir? karena Rasul mencontohkannya jika Rasul sudah mencontohkan kita jangan bertanya macam-macam, karena di situ ada faedah yang terkandung di dalamnya.
- Kelima, bersedekah di bulan Ramadan ini. Senantiasalah bersedekah, jangan pelit-pelit apalagi kepada istri, anak, orang tua dan kepada saudara-saudara yang menjadi tanggungan kita. Ini pahalanya jauh lebih baik setelah terpenuhi kebutuhan orang-orang terdekat kita, barulah kita bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
- Keenam, ajaklah sesama saudara kita agar berbuat kebaikan. Karena dengan kita mengajak mereka dalam berbuat baik, kita mendapatkan pahala yang sama tanpa mengurangi pahala orang yang berbuat kebaikan. Seperti halnya kita memberikan iftar atau makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadan, kita akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang tersebut.
Sekian dari saya. Semoga saya yang berbicara dapat melaksanakan apa yang saya katakan dan yang mendengar dapat melaksanakan nasehat dari saya ini. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca juga artikel tentang Ramadan di SMALKI di sini: https://sma.alharaki.sch.id/ramadanatsmalki/